Ketika Semua Terlalu Berat: Cara Praktis untuk Menghadapi Burnout di Dunia Kerja

pekerjaan yang menumpuk dapat menyebabkan seseorang mengalami burnout
Bagikan Artikel Ini

Burnout adalah istilah yang menggambarkan kondisi tubuh terlalu lelah dan stres karena dipicu suatu pekerjaan. Entah pekerjaan yang menumpuk atau lingkungan yang kurang baik menjadi penyebab mengapa seseorang dapat mengalami burnout. 

Burnout adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan fisik, mental, dan emosional yang terkuras akibat stres kronis dan beban kerja yang berlebihan. Orang yang mengalami burnout merasa kelelahan secara terus-menerus, kehilangan motivasi, dan merasa tidak efektif dalam melakukan tugas-tugas sehari-hari. 

Keadaan ini seringkali dipicu oleh tekanan yang berlebihan di lingkungan kerja. Gejala burnout dapat melibatkan perasaan kelelahan yang konstan, penurunan motivasi, perasaan putus asa, kesulitan berkonsentrasi, perubahan pola tidur, perubahan nafsu makan, 

Dan masalah kesehatan fisik seperti sakit kepala atau gangguan pencernaan. Selain itu, seseorang yang mengalami burnout juga mungkin merasa jauh lebih emosional dan mudah tersinggung.

Burnout tidak hanya berdampak pada kesejahteraan individu, tetapi juga dapat mempengaruhi kinerja pekerjaan, hubungan interpersonal, dan keseimbangan hidup secara keseluruhan.

Ciri-ciri Burnout 

ilustrasi seorang yang mengalami burnout mudah lelah

(ilustrasi seorang yang mengalami burnout mudah lelah, sumber : freepik)

Berikut beberapa ciri-ciri umum seseorang yang sedang mengalami burnout : 

1. Kelelahan Fisik

Rasa kelelahan yang tidak hilang meskipun sudah istirahat cukup. Kelelahan yang terus-menerus dan merasa tidak bertenaga.

BACA JUGA : 6 Tips Ngemil Sehat Saat Kerja 

2. Penurunan Motivasi

Kehilangan motivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas atau proyek-proyek. Perasaan kehilangan minat dan semangat terhadap pekerjaan.

3. Penurunan Kinerja

Penurunan kinerja dan produktivitas dalam pekerjaan. Kesulitan untuk fokus dan berkonsentrasi.

4. Perubahan Emosional

Perubahan mood yang signifikan, seperti menjadi lebih mudah tersinggung atau mudah marah. Perasaan putus asa atau kehilangan harapan terhadap pekerjaan dan kehidupan.

BACA JUGA : Pekerjaan Banyak, Sampai Begadang? Timbul Penyakit Gak Tuh?

Cara Menghadapi Burnout di Dunia Kerja 

Mengatasi burnout di dunia kerja memerlukan pendekatan yang komprehensif dan seringkali melibatkan perubahan dalam gaya hidup, kebiasaan kerja, dan pola pikir. Berikut adalah beberapa cara praktis untuk menghadapi burnout:

1. Tetap Menjaga Keseimbangan Kerja dan Hidup

Tentukan batasan waktu kerja dan pastikan untuk memberi diri kamu cukup waktu untuk istirahat dan rekreasi. Pisahkan waktu kerja dan waktu pribadi sebisa mungkin. Kamu harus atur dan membaginya, seperti saat sudah sampai rumah kamu tidak lagi mengerjakan pekerjaan kantor. Biarkan urusan kantor menjadi masalah di kantor dan jangan kamu bawa sampai pulang. Hal ini agar tidak mengalami masalah kelelahan pada pekerjaan. 

2. Berbicara tentang Beban Kerja

Jangan ragu untuk berkomunikasi dengan atasan atau rekan kerja tentang beban kerja yang terlalu tinggi. Diskusikan peluang delegasi tugas atau penyesuaian prioritas. Jika ternyata di divisi mu sekarang beban kerja terlalu tinggi ajak diskusi atasan dan bagian sumber daya manusia (HRD) agar masalah dapat terselesaikan. 

3. Ambil Istirahat dan Berlibur

Ambil cuti atau berlibur sesekali untuk mengistirahatkan pikiran dan tubuh. Hindari membawa pekerjaan ke liburan. Kamu tidak perlu memaksakan keadaan karena kamu bukan robot. Kamu bisa ambil cuti pada atasanmu untuk sekedar berlibur atau hanya santai dirumah. Dengan begini kamu akan lebih mudah dan berpikir positif mengenai pilihan yang akan kamu ambil nantinya. 

4. Latihan Fisik

Lakukan olahraga secara teratur untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Latihan dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan energi. Karena rasa burnout kita sudah tersampaikan melalui rasa lelah saat berolahraga. Kamu bisa mengambil secara rutin olahraga dengan durasi waktu 30 menit per sekali pertemuan. 

5. Berpraktik Lah Mindfulness atau Meditasi

Dedikasikan waktu untuk latihan mindfulness atau meditasi setiap hari. Ini dapat membantu mengatasi stres dan meningkatkan konsentrasi. Kamu bisa mengambil kelas yoga atau kelas lainnya yang berbau meditasi agar pikiranmu menjadi lebih santai dan rileks. 

Ingatlah bahwa mengatasi burnout adalah suatu proses yang memerlukan kesadaran, komitmen, dan tindakan yang berkelanjutan. Selalu penting untuk mendengarkan sinyal tubuh dan pikiran kamu sendiri, dan tidak ragu untuk mencari bantuan jika diperlukan.

Semoga artikel ini membantu dan salam sehat selalu ya kawan Zymuno! (FAS)

ARTIKEL TERKAIT :

Workaholic: Tips Jaga Imun Saat Sibuk Bekerja 

Bagikan Artikel Ini
Open chat
Hallo 👋
Ada yang bisa kami bantu terkait produk Zymuno?