Hubungan Antara Stres dan Autoimun: Memahami Cikal Bakalnya

(stres berlebihan dapat menciptakan berbagai penyakit salah satunya adalah autoimun, sumber : freepik)
Bagikan Artikel Ini

Stres adalah kondisi alami yang dialami oleh manusia. Stres bisa saja terjadi pada usia anak-anak hingga dewasa. Salah satu dampak dari stres adalah munculnya autoimun. 

Stres telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, dan dampaknya dapat mencapai seluruh sistem tubuh kita termasuk pada kesehatan. Stres merupakan sebuah respon tubuh terhadap suatu tekanan yang dirasa sangat berat baik itu fisik maupun emosional. 

Meskipun stres adalah bagian alami yang dirasakan dari menjalani kehidupan. Namun stres yang berlebihan atau tidak terkendali dapat menimbulkan dampak yang serius bagi kesehatan. Salah satu dampak stres adalah memicu terjadinya autoimun. 

Autoimun sendiri adalah dimana kondisi sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang jaringan atau organ tubuh itu sendiri. Pada hakikatnya, sistem kekebalan berfungsi untuk melindungi tubuh dari berbagai serangan seperti virus, bakteri, dan berbagai penyakit. 

Namun, di penderita autoimun sistem kekebalannya menjadi bingung dan hal ini menyerang sel-sel sehat. 

Bahaya Stres Pada Kesehatan

(ilustrasi seorang wanita mengalami autoimun, sumber : freepik)

(ilustrasi seorang wanita mengalami autoimun, sumber : freepik)

Berikut beberapa bahaya stres pada kesehatan, jika stres tidak ditangani secara tepat dan tidak terkendali : 

1. Gangguan Mental

Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Stres kronis dapat mengubah keseimbangan kimia dalam otak, memengaruhi mood, dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Baca Juga : Daun Kelor: Pilihan Superfood untuk Ibu Menyusui

2. Masalah Jantung

Stres yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Hormon stres seperti kortisol dan adrenalin dapat memengaruhi fungsi pembuluh darah dan meningkatkan ketegangan pada jantung.

3. Penyakit Pencernaan

Sistem pencernaan sangat rentan terhadap efek stres. Stres dapat menyebabkan gejala seperti perut kembung, diare, atau konstipasi. Pada beberapa kasus, stres dapat memicu atau memperburuk penyakit pencernaan seperti sindrom iritasi usus (IBS) atau penyakit asam lambung.

4. Gangguan Tidur

Stres dapat menyebabkan gangguan tidur seperti insomnia atau tidur yang tidak nyenyak. Kualitas tidur yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya.

5. Sistem Kekebalan Tubuh Menurun

Stres kronis dapat menghambat fungsi sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Ini dapat memperlambat proses penyembuhan dan memperpanjang waktu pemulihan.

Hubungan Stres dengan Autoimun

Stres memang adalah respon tubuh alami yang dimiliki oleh manusia. Ketika seseorang sedang mengalami stres, tubuh secara langsung melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. 

Stres menjadi alasan dimana berkembangnya penyakit autoimun pada manusia. Sebab stres mendorong terjadinya peradangan dalam tubuh, hal ini merupakan karakteristik utama penyakit autoimun. Selain itu, stres memengaruhi keseimbangan sel T, yang mana merupakan komponen penting dalam sistem kekebalan tubuh. 

Jika keadaan stres tidak dapat dikendalikan secara tepat, maka respon kekebalan tubuh tidak bekerja sehingga memicu terjadinya reaksi autoimun serta memperburuk gejalanya. Beberapa contoh penyakit autoimun yang melibatkan organ-organ penting seperti tiroid, pankreas, sendi, diabetes tipe 1, lupus, dan tiroiditis. 

Pengelolaan Stres dan Pencegahan 

Memang pada saat memahami hubungan stres dan penyakit autoimun tidak sederhana yang ada di tulisan. Namun tidak ada salahnya untuk mengelolanya dengan sedemikian rupa, agar saat stres dapat dapat dikendalikan dengan tepat. 

Namun tentu dalam menjalani perlu adanya perawatan, berikut beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengelola stres dan mencegahnya : 

1. Teknik Relaksasi

Dalam mengatasi atau mengelola stres identik dengan relaksasi. Sebab teknik ini mengajarkan kita untuk merilekskan pikiran dan tubuh yang membantu dalam melepaskan ketegangan pada otot. Berbagai teknik relaksasi bisa dilakukan seperti meditasi, yoga, dan pernapasan. Tujuannya adalah mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan kesehatan. 

Baca Juga : Rahasia Manfaat Antioksidan dalam Setiap Gigitan Cokelat

2. Aktivitas Fisik

Olahraga teratur dapat membantu dalam meredakan stres serta meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Dengan olahraga tubuh dipaksa untuk bergerak dan mengeluarkan keringat dari gerakan tersebut. 

Biasanya saat memulai berolahraga, ada perasaan yang selalu muncul yakni melaksanakan olahraga setiap hari menciptakan kebosanan. Untuk menghindari hal tersebut, pilih olahraga yang disukai dan cobalah dengan olahraga yang beragam setiap harinya. 

3. Pola Makan Sehat

Nutrisi yang baik dapat mendukung sistem kekebalan tubuh. Memilih makanan bergizi dan menghindari makanan yang dapat memicu peradangan dapat membantu menjaga keseimbangan sistem kekebalan.

Hindari makanan cepat saji atau junk food dan makanan yang banyak mengandung minyak. Selain tidak baik untuk kesehatan, makanan tersebut mengajarkan kita untuk menghadapi hidup serba instan tanpa merasakan proses. Sedangkan makanan yang kita olah dengan sendiri memiliki sumber vitamin yang alami. 

4. Manajemen Waktu

Jika kamu sedang mengalami stres, hal yang bisa dilakukan dalam membantu permasalah tersebut adalah mengelola waktu dengan baik. Kamu bisa menentukan prioritas dalam mengurangi beban stres yang ditanggung. 

Tidak apa-apa merasa terlambat atau ketinggalan, karena terkadang kita harus mengetahui kapan harus istirahat dan kapan harus berjalan. Agar dapat merasakan momen-momen yang tenang dalam menjalani kehidupan. 

5. Dukungan Sosial

Tidak ada salahnya untuk meminta bantuan atau sekedar membagikan kisah dengan teman, keluarga, pasangan, bahkan dengan tenaga profesional yang dirasa dapat mengatasi permasalahan stres. Berbagai pengalaman tidak selalu buruk, justru melalui kisah yang dibagikan kita mendapatkan dukungan dan tentunya memiliki efek pada kesejahteraan mental dan fisik. 

Itu dia sedikit penjelasan mengenai hubungan antara stres dan autoimun. Dengan memahami bagaimana stres memengaruhi sistem kekebalan tubuh, kita menjadi lebih bijak dalam menjaga kesehatan. Sebab kesehatan merupakan nilai tertinggi dalam kesejahteraan hidup. 

Serta mencegah tubuh dari berkembangnya penyakit autoimun. Lakukan gaya hidup sehat serta lakukan pemeriksaan jika dirasa membutuhkan seseorang untuk menyembuhkan rasa stres yang dimiliki. 

Semoga informasi ini membantu dan jangan lupa kunjungi website zymuno.com dan sosial media instagram @zymuno.id untuk informasi lebih lanjut! Sehat-sehat terus ya, Kawan Zymuno! (FAS)

Artikel Terkait :

6 Alasan Kenapa Obesitas Berbahaya

Bagikan Artikel Ini
Open chat
Hallo 👋
Ada yang bisa kami bantu terkait produk Zymuno?