Virus Zika: Segala yang Perlu Diketahui tentang Ancaman Global ini!
Menanggapi Virus Zika yang sudah banyak terjangkit di beberapa belahan negara. Pentingnya memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai virus zika. Selain itu, penularan juga bisa terjadi melalui transfusi darah, ibu hamil dan lainnya.
Virus Zika adalah virus yang ditularkan terutama melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, yang juga dikenal sebagai penyebar virus demam berdarah dan chikungunya. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada monyet di Uganda pada tahun 1947 dan pada manusia di tahun 1952. Wabah besar pertama terjadi di pulau Yap, Mikronesia, pada tahun 2007, diikuti oleh wabah yang lebih besar di Polinesia Prancis pada tahun 2013 dan Brasil pada tahun 2015.
Infeksi Zika pada wanita hamil dapat menyebabkan cacat lahir yang serius, termasuk mikrosefali, kondisi di mana bayi lahir dengan ukuran kepala yang lebih kecil dari biasanya. Selain itu, infeksi Zika juga dapat menyebabkan komplikasi neurologis seperti sindrom Guillain-Barré, gangguan sistem kekebalan yang dapat menyebabkan kelemahan otot dan kelumpuhan sementara.
BACA JUGA: 7 Manfaat Temu Putih yang Baik untuk Kesehatan
Bagaimana Penularan Virus Zika?
Virus Zika adalah virus yang terutama ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes, yang juga dikenal sebagai penyebar virus dengue, chikungunya, dan demam kuning. Namun, penularan virus Zika tidak terbatas pada gigitan nyamuk saja. Berikut adalah beberapa cara utama penularan virus Zika:
1. Gigitan Nyamuk Aedes
Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus adalah vektor utama yang menularkan virus Zika. Penularan terjadi ketika nyamuk betina menggigit orang yang sudah terinfeksi virus Zika, kemudian menularkan virus tersebut ke orang lain melalui gigitan berikutnya.
2. Transmisi dari Ibu ke Janin
Seorang wanita hamil yang terinfeksi virus Zika dapat menularkan virus ini ke janin yang dikandungnya. Infeksi Zika selama kehamilan dapat menyebabkan cacat lahir yang serius, termasuk mikrosefali, di mana bayi lahir dengan ukuran kepala yang lebih kecil dari normal dan mengalami gangguan perkembangan otak.
3. Penularan Seksual
Virus Zika dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Virus ini ditemukan dalam air mani, cairan vagina, dan darah menstruasi. Oleh karena itu, hubungan seksual tanpa perlindungan dengan seseorang yang terinfeksi virus Zika dapat menyebabkan penularan virus ini.
4. Transfusi Darah
Ada laporan bahwa virus Zika dapat ditularkan melalui transfusi darah dari donor yang terinfeksi. Meskipun kasus ini jarang terjadi, hal ini menunjukkan pentingnya screening darah yang ketat di daerah yang terdampak virus Zika.
5. Penularan Melalui Donasi Organ
Penularan melalui donasi organ atau jaringan juga dimungkinkan, meskipun sangat jarang. Orang yang menerima organ atau jaringan dari donor yang terinfeksi virus Zika berisiko tertular virus ini.
Gejala Virus Zika
Sebagian besar orang yang terinfeksi virus Zika tidak menunjukkan gejala. Jika gejala muncul, mereka biasanya ringan dan berlangsung selama beberapa hari hingga seminggu. Gejala tersebut meliputi:
- Demam ringan
- Ruam kulit
- Nyeri sendi
- Konjungtivitis (mata merah)
- Nyeri otot
- Sakit kepala
Pencegahan yang dapat Dilakukan
Karena belum ada vaksin atau obat khusus untuk mencegah atau mengobati infeksi Zika, pencegahan utamanya adalah dengan menghindari gigitan nyamuk. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk melindungi diri:
- Gunakan Repellent Nyamuk: Oleskan repellent yang mengandung DEET, picaridin, atau minyak lemon eucalyptus pada kulit yang terbuka.
- Kenakan Pakaian Pelindung: Gunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang untuk mengurangi area kulit yang terbuka.
- Gunakan Kelambu: Tidur di bawah kelambu, terutama di daerah yang banyak nyamuk.
- Eliminasi Sarang Nyamuk: Kurangi tempat-tempat di sekitar rumah yang dapat menjadi sarang nyamuk, seperti genangan air di pot bunga, ban bekas, atau tempat lain yang bisa menampung air.
Virus Zika adalah ancaman kesehatan yang signifikan, terutama bagi wanita hamil dan bayi yang belum lahir. Dengan memahami cara penularan, gejala, dan pencegahannya, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi diri dan keluarga dari infeksi Zika. Pencegahan tetap menjadi kunci utama dalam melawan penyebaran virus ini. (ANF)
ARTIKEL TERKAIT: