Mpox (Cacar Monyet): Virus yang Harus Diwaspadai, Ini Gejala dan Penularannya!
Cacar monyet atau (Mpox) sering kali disamakan dengan cacar air karena visualnya yang sama, namun penyakit ini sama-sama perlu diwaspadai.
Penyakit yang sedang ramai saat ini di indonesia dan tengah berkembang di dunia adalah (Mpox), atau yang dikenal dengan nama cacar monyet, adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus Monkeypox. Penyakit ini awalnya ditemukan pada monyet di laboratorium penelitian pada tahun 1958, dan kasus pertama yang dikonfirmasi pada manusia dilaporkan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Mpox memiliki beberapa kesamaan dengan cacar (smallpox), namun lebih ringan dan jarang menyebabkan komplikasi serius.
Selain itu, cacar monyet merupakan penyakit menular yang dapat menyebar melalui hewan dan manusia. Penularannya tidak hanya terbatas dari primata ke manusia, tetapi juga bisa terjadi melalui kontak dengan hewan lain yang terinfeksi.
BACA JUGA: Peran Zymuno Dalam Membangun Pondasi Imunitas Keluarga
Pentingnya Mengenal Jauh Cacar Monyet
Berikut adalah penjelasan lebih mendalam tentang mpox (cacar monyet) untuk tahu cara mengatasinya dan terhindar dari penyakit cacar monyet:
1. Penyebab dan Penularan
Mpox disebabkan oleh virus Monkeypox, yang termasuk dalam kelompok orthopoxvirus. Virus ini dapat menginfeksi manusia, hewan pengerat, dan primata. Penularan pada manusia bisa terjadi melalui:
- Kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit dari hewan yang terinfeksi, seperti hewan pengerat (tikus, tupai) atau monyet.
- Gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi.
- Mengonsumsi daging dari hewan yang terinfeksi yang tidak dimasak dengan baik.
- Penularan antar manusia lebih jarang terjadi, tetapi bisa melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit dari orang yang terinfeksi, atau melalui droplet dari saluran pernapasan saat berada dalam jarak dekat.
2. Gejala Mpox
Gejala Mpox biasanya muncul dalam waktu 5 hingga 21 hari setelah terpapar virus, dan gejalanya bisa berlangsung antara 2 hingga 4 minggu. Berikut adalah tahapan gejala Mpox:
- Demam Tinggi: Demam adalah gejala awal yang umum, seringkali disertai dengan kedinginan.
- Sakit Kepala Parah: Penderita sering mengalami sakit kepala hebat yang berkepanjangan.
- Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Ini adalah salah satu tanda khas Mpox yang membedakannya dari penyakit lain, seperti cacar air. Kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan dapat membengkak dan terasa nyeri.
- Nyeri Otot dan Badan: Nyeri otot dan pegal-pegal umum terjadi, sering kali bersama dengan lemas dan kelelahan yang ekstrem.
- Ruam Kulit: Beberapa hari setelah gejala awal, ruam akan muncul, biasanya dimulai dari wajah sebelum menyebar ke bagian tubuh lainnya, termasuk tangan, kaki, dan telapak tangan. Ruam ini berkembang dari bintik-bintik merah menjadi vesikel berisi cairan, yang akhirnya berubah menjadi pustula berisi nanah. Pustula ini kemudian mengering dan membentuk keropeng yang akhirnya rontok.
3. Diagnosis Cacar Monyet
Diagnosis Mpox biasanya dilakukan berdasarkan gejala klinis, terutama keberadaan ruam yang khas dan riwayat kontak dengan hewan atau individu yang terinfeksi. Untuk konfirmasi, sampel dari ruam atau cairan pustula dapat diuji di laboratorium menggunakan teknik PCR untuk mendeteksi keberadaan DNA virus Monkeypox.
4. Pencegahan Cacar Monyet
Meskipun Mpox adalah penyakit langka, langkah-langkah pencegahan tetap penting, terutama di daerah di mana penyakit ini lebih sering ditemukan. Beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil adalah:
- Hindari kontak dengan hewan liar, terutama hewan pengerat dan primata yang mungkin terinfeksi.
- Memasak daging hewan dengan baik untuk membunuh virus yang mungkin ada.
- Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat menangani hewan yang terinfeksi atau selama perawatan orang yang terinfeksi.
- Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air bersih, terutama setelah kontak dengan hewan atau orang yang sakit.
- Vaksinasi: Vaksin smallpox (cacar) diketahui memberikan perlindungan silang terhadap Mpox karena virusnya serupa. Namun, vaksinasi hanya disarankan bagi mereka yang berisiko tinggi.
5.Cara mengatasi Cacar Monyet (Mpox)
Saat ini, tidak ada pengobatan spesifik untuk Mpox. Pengobatan lebih berfokus pada meredakan gejala dan menjaga kenyamanan pasien. Berikut adalah beberapa pendekatan yang biasanya dilakukan:
- Pengobatan simtomatik: Penggunaan obat-obatan untuk mengurangi demam, nyeri, dan mual.
- Antivirus: Dalam beberapa kasus, antivirus seperti tecovirimat yang digunakan untuk smallpox dapat digunakan, terutama pada kasus yang berat atau berisiko tinggi.
- Perawatan suportif: Pasien yang mengalami dehidrasi atau infeksi sekunder mungkin memerlukan cairan intravena atau antibiotik.
Meskipun Mpox biasanya lebih ringan dari pada cacar, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius pada beberapa orang, terutama pada anak-anak, wanita hamil, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Meskipun memiliki kesamaan dengan cacar, Mpox biasanya lebih ringan dan memiliki tingkat penularan antar manusia yang lebih rendah.
Pencegahan melalui langkah-langkah kebersihan, menghindari kontak dengan hewan liar, dan vaksinasi bagi mereka yang berisiko adalah kunci untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini. Jika ada gejala yang mencurigakan, terutama setelah kontak dengan hewan atau individu yang terinfeksi, segera mencari bantuan medis adalah langkah yang bijak, ya. (ANF)
ARTIKEL TERKAIT:
Temu Putih: Antioksidan Alami yang Efektif Melawan Radikal Bebas