Menguak Alasan Medis di Balik Penurunan Berat Badan Penderita Kanker

Ilustrasi penurunan berat badan pada penderita kanker
Bagikan Artikel Ini

Kanker adalah penyakit medis yang berdampak luas pada tubuh, tidak hanya menyerang organ tertentu, tetapi juga mempengaruhi fungsi dan sistem tubuh secara keseluruhan. Salah satu tanda yang sering terlihat pada penderita kanker adalah penurunan berat badan yang signifikan, bahkan hingga tubuh terlihat kurus. 

Kondisi penurunan berat badan pada penderita kanker ini bukan sekadar akibat dari kurangnya asupan makanan, tetapi juga merupakan hasil dari perubahan kompleks di dalam tubuh akibat pertumbuhan sel kanker. Berkurangnya berat badan pada penderita kanker, dikenal sebagai kakeksia kanker, adalah fenomena yang melibatkan lebih dari sekadar hilangnya lemak. Kakeksia melibatkan kehilangan massa otot yang sangat cepat, diikuti dengan penurunan kekuatan tubuh dan kemampuan beraktivitas.

Perubahan ini terjadi karena sel-sel kanker yang berkembang pesat memerlukan energi dan nutrisi dalam jumlah besar untuk mendukung pertumbuhannya. Kanker dapat mempengaruhi metabolisme tubuh, mengganggu proses penyerapan nutrisi, dan menyebabkan tubuh membakar kalori lebih cepat dari biasanya. Selain itu, tumor menghasilkan zat-zat tertentu yang dapat mengubah cara tubuh menggunakan protein, lemak, dan karbohidrat. 

Zat-zat ini dapat merangsang pemecahan jaringan otot dan lemak secara berlebihan, sehingga tubuh tampak kurus meskipun penderita mungkin tetap mengonsumsi makanan dalam jumlah yang wajar. Inilah salah satu alasan utama mengapa penderita kanker sering mengalami penurunan berat badan drastis tanpa sebab yang jelas.

BACA JUGA: Zymuno Ramaikan PRJ Surabaya 2024: Jaga Kesehatan dengan Herbal!

Beberapa Faktor Penyebab Seseorang Terkena Kanker

Selain faktor metabolisme, efek samping dari pengobatan kanker juga berkontribusi terhadap penurunan berat badan. Pengobatan seperti kemoterapi dan radioterapi sering kali menimbulkan mual, muntah, kehilangan nafsu makan, serta perubahan pada indera perasa. Akibatnya, penderita kanker cenderung makan lebih sedikit karena merasa tidak nyaman atau mual saat makan. 

Bahkan, beberapa jenis kanker, seperti kanker saluran pencernaan, dapat secara langsung menghambat kemampuan tubuh untuk mencerna makanan dan menyerap nutrisi dengan baik. Semua faktor ini bersatu dan menciptakan kondisi yang mempercepat penurunan berat badan, berikut ini faktornya: 

1. Kanker Mengubah Metabolisme Tubuh

Sel kanker tumbuh secara cepat dan agresif, menggunakan banyak energi dan nutrisi yang seharusnya digunakan untuk menjaga kesehatan tubuh. Kanker juga dapat menyebabkan peradangan kronis yang mengganggu keseimbangan metabolisme tubuh. Tubuh akan membakar lebih banyak kalori untuk mendukung sistem kekebalan dalam melawan peradangan, yang pada akhirnya menyebabkan defisit energi meskipun penderita mengonsumsi kalori yang cukup.

2. Produksi Zat Katabolik oleh Sel Kanker

Sel kanker sering kali memproduksi zat-zat yang mempercepat pemecahan protein dan lemak dalam tubuh, proses yang dikenal sebagai katabolisme. Ini menyebabkan penderita kanker kehilangan otot dan lemak dengan cepat, meskipun mereka tetap makan dengan baik. Protein yang digunakan untuk mempertahankan massa otot akan terurai lebih cepat dari yang bisa diganti, menyebabkan penderita mengalami penurunan massa otot yang drastis.

3. Efek Samping Pengobatan

Kemoterapi, radiasi, dan terapi lainnya memiliki efek samping yang signifikan terhadap nafsu makan dan kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi. Mual, muntah, dan mulut kering adalah beberapa efek samping umum yang menghalangi penderita kanker untuk makan dengan baik. Selain itu, kemoterapi juga dapat merusak sel-sel sehat di saluran pencernaan, yang mengganggu proses penyerapan nutrisi dari makanan. Semua ini memperparah penurunan berat badan yang dialami oleh pasien.

4. Pengaruh Psikologis

Kanker juga memiliki dampak besar pada kesehatan mental dan emosional. Banyak pasien kanker mengalami stres, kecemasan, dan depresi yang dapat menurunkan nafsu makan. Kecemasan dan depresi sering kali berujung pada berkurangnya keinginan untuk makan, yang memperburuk kondisi fisik mereka. Faktor psikologis ini bisa menjadi siklus yang berbahaya, di mana kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan menyebabkan penderita semakin lemah secara fisik dan emosional.

5. Perubahan pada Fungsi Organ

Beberapa jenis kanker, terutama kanker yang menyerang organ vital seperti hati, pankreas, atau saluran pencernaan, secara langsung mempengaruhi kemampuan tubuh dalam mencerna dan menyerap nutrisi. Jika organ-organ ini tidak berfungsi dengan baik, tubuh tidak akan bisa mendapatkan cukup energi dan nutrisi dari makanan, yang berujung pada penurunan berat badan meskipun pasien tetap makan dengan jumlah yang cukup.

Secara keseluruhan, penurunan berat badan yang drastis pada penderita kanker adalah hasil dari berbagai faktor yang saling berhubungan, mulai dari perubahan metabolisme, efek samping pengobatan, hingga dampak psikologis. Inilah sebabnya mengapa penanganan penderita kanker tidak hanya fokus pada pengobatan penyakit itu sendiri, tetapi juga pada upaya untuk menjaga status gizi dan berat badan pasien agar tetap optimal. 

Dukungan gizi yang memadai, baik melalui makanan padat gizi maupun suplemen, serta intervensi medis yang tepat, sangat penting untuk membantu pasien kanker mempertahankan berat badan dan kekuatan fisik selama perawatan. (ANF)

ARTIKEL TERKAIT:

Apakah Penurunan Sistem Imunitas Tubuh Dapat Menurunkan Kesuburan Tubuh

Bagikan Artikel Ini
Open chat
Hallo 👋
Ada yang bisa kami bantu terkait produk Zymuno?