Kenali Masa Subur Lewat Suhu Tubuh!

(Ilustrasi wanita sedang mengecek masa subur, sumber : AI Chatgpt)
Bagikan Artikel Ini

Ingin cepat hamil dengan cara alami? Yuk, mulai kenali masa subur lewat suhu tubuh basal yang bisa kita pantau sendiri. 

Setiap wanita memiliki siklus tubuh unik, untuk memahami pola-pola alami yang terjadi di dalam tubuh. Termasuk dalam merencanakan kehamilan maupun untuk menghindarinya secara alami. Salah satu indikator yang sering terlupakan adalah mengecek suhu tubuh basal. 

Meskipun perubahannya sangat kecil dan tidak terasa secara kasat mata, suhu tubuh tetap menyimpan informasi penting tentang masa subur. Bagi pasangan yang sedang merencanakan kehadiran buah hati, mengetahui waktu ovulasi menjadi hal krusial. 

Masa subur merupakan periode saat kemungkinan terjadinya perubahan paling tinggi. Namun, banyak wanita yang nyatanya masih bingung bagaimana cara untuk mengenali waktu emas tersebut. 

Baca Juga : Optimalkan Kesuburan: Pengalaman Jalani Program Hamil dengan Zymuno

Bagaimana Suhu Tubuh Menandakan Masa Subur?

Suhu tubuh basal atau yang disingkat dengan (Basal Body Temperature/BBT) merupakan perubahan halus namun konsisten sepanjang siklus menstruasi. Perubahan ini dapat dipengaruhi oleh fluktuasi hormon, terutama progesteron, yang meningkat setelah ovulasi. 

Inilah sebabnya mengapa suhu tubuh bisa dijadikan sebagai petunjuk alami untuk mendeteksi masa subur. Secara umum, sebelum ovulasi terjadi suhu tubuh basal wanita cenderung berada di kisaran 36,1°C hingga 36,4°C. 

Namun, setelah ovulasi yakni saat sel telur dilepaskan ovarium kadar progesteron naik, dan menyebabkan suhu tubuh akan mengalami peningkatan sekitar 0,2°C sampai dengan 0,5°C. Kenaikan ini akan bertahan sampai dengan hingga akhir siklus / menstruasi berikutnya, lalu akan turun kembali jika tidak terjadi kehamilan. 

Karena masa subur berada sekitar 1-2 hari sebelum ovulasi, kalian bisa memperkirakan waktu paling subur untuk mencermati pola suhu yang terjadi beberapa siklus berturut-turut. Memang, masa subur tidak bisa diperkirakan dalam siklus yang sama. 

Namun, metode ini cukup berguna untuk mengenali pola tubuh sendiri dan memperkirakan masa subur di bulan-bulan berikutnya. 

Baca Juga : Apakah Penurunan Sistem Imunitas Tubuh Dapat Menurunkan Kesuburan Tubuh

Cara Mencatat Suhu Tubuh Basal 

(Ilustrasi sedang mencatat masa subur di kalender menstruasi, sumber : canva)

(Ilustrasi sedang mencatat masa subur di kalender menstruasi, sumber : canva)

Agar metode ini efektif, berikut ini adalah beberapa cara untuk mencatat suhu tubuh basal dengan konsisten dan benar : 

1. Gunakan Termometer Khusus BBT

Pilih termometer digital yang dirancang khusus untuk mengukur suhu tubuh basal. Termometer ini mampu mendeteksi perubahan suhu sekecil 0,01°C, yang tidak bisa ditangkap oleh termometer biasa. Pastikan termometer diletakkan di dekat tempat tidur agar kamu bisa langsung mengukurnya begitu bangun.

2. Ukur Suhu Setiap Pagi Sebelum Beraktivitas

Suhu tubuh harus diukur setiap pagi pada waktu yang sama, segera setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas apa pun (bahkan sebelum bangun dari tempat tidur). Ukur suhu melalui mulut, vagina, atau rektum asal dilakukan secara konsisten di lokasi yang sama setiap harinya.

3. Catat Suhu dan Amati Polanya

Tuliskan hasil pengukuran suhu setiap hari dalam buku catatan atau aplikasi pelacak masa subur. Lakukan ini secara rutin selama beberapa bulan untuk melihat pola yang berulang. Lonjakan suhu secara konsisten bisa menandakan bahwa ovulasi telah terjadi.

Tips Agar Lebih Akurat

Agar pencatatan lebih akurat, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencatat masa subur : 

1. Tidur Cukup Sebelum Pengukuran

Pastikan kamu tidur minimal 3–4 jam tanpa gangguan sebelum mengukur suhu. Kurang tidur bisa memengaruhi kestabilan suhu tubuh dan membuat hasil tidak akurat.

2. Ukur di Waktu yang Sama Setiap Pagi

Konsistensi waktu sangat penting. Usahakan mengukur suhu di jam yang sama setiap hari, misalnya setiap pukul 6 pagi. Perbedaan waktu pengukuran bisa menyebabkan fluktuasi suhu yang tidak berhubungan dengan ovulasi.

3. Hindari Faktor yang Bisa Mengganggu Hasil

Stres, begadang, konsumsi alkohol, atau kondisi tubuh yang sedang sakit bisa memengaruhi suhu tubuh. Catat jika ada faktor-faktor tersebut agar bisa dipertimbangkan saat membaca pola suhu.

4. Gunakan Alat yang Sama Secara Konsisten

Jangan gonta-ganti termometer, karena setiap alat bisa memiliki perbedaan sensitivitas. Gunakan satu termometer khusus dan rawat dengan baik agar tetap berfungsi optimal.

Secara kesimpulan, mengukur suhu tubuh basal memang bisa dilakukan dengan beberapa cara sederhana yang dilakukan secara alami untuk mengenali masa subur. Meski pada prosesnya, membutuhkan kedisiplinan. 

Metode, bisa menjadi alat bantu yang berguna, terutama bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan. Jangan lupa untuk mengkonsultasikan dengan tenaga medis, jika ingin mengkombinasikan metode ini untuk hasil yang lebih akurat. (FAS) 

Artikel Terkait : 

Miom Seukuran Kepala Bayi, Ibu Rita Menangis

Bagikan Artikel Ini
Open chat
Hallo 👋
Ada yang bisa kami bantu terkait produk Zymuno?