Dampak Nyata : Mental Remaja dan Sosial Media
Sosial media dan remaja adalah hubungan yang tidak bisa dipisahkan. Sumber informasi utama membuat sosial media menjadi media yang bisa dipercaya. Namun dengan banyak informasi, apakah mental remaja bisa siap?
Jika dijelaskan secara terpisah, sosial adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi. Sedangkan media adalah alat komunikasi atau perantara. Jika dijelaskan secara detail sosial media adalah proses sosial antar manusia yang dilakukan secara online tanpa batas ruang dan waktu.
Di era 5.0 sekarang ini, rasanya sulit untuk meninggalkan sosial media. Sekarang bisa kita lihat mulai dari anak-anak hingga orang tua semua telah mahir ber-sosial media, bahkan ada yang menggantungkan hidupnya di sosial media.
Seperti content writer, content creator, influencer dan lain sebagainya. Pekerjan-pekerjan tersebutlah yang memanfaatkan sosial media sebagai wadah atau tempat yang baik. Bahkan diantara mereka masih berusia belasan tahun, yang masih remaja.
Namun, sudah memiliki pendapatan luar biasa dari sosial media. Hal-hal seperti ini terkadang menimbulkan berbagai reaksi. Ada sebagian remaja yang terpicu dan semangat untuk mengikuti jejak remaja seusia mereka, namun lantas ada yang jadi lupa dengan kewajiban utama mereka di dunia nyata.
Seperti seharusnya malam hari digunakan untuk belajar, mengerjakan PR, namun justru mereka gunakan untuk bermain game semalam suntuk dengan dalih “Cita-Citaku Jadi Content Creator Gaming.” Apakah hal tersebut salah? Tentu tidak.
Namun kebiasaan buruk bermain sosial media membawa dampak yang kurang baik seperti lupa waktu dan meninggalkan kewajibannya sebagai pelajar. Selanjutnya mereka para remaja lebih banyak meniru perilaku yang ditampilkan di situs game online atau media lainnya seperti membully.
BACA JUGA: Dampak Makanan Gorengan : Dalam Kesehatan Sehari-hari
Ini baru dari satu situs game online saja, bagaimana dengan situs lain seperti Tiktok, Instagram, YouTube, yang mana perputaran informasi terjadi begitu cepat di sana? Wah tentu semakin marak.
Apa Saja Dampak Sosial Media yang Berpengaruh Pada Kesehatan Mental Remaja?
Durasi, dan waktu penggunaan sosial media adalah hal yang penting. Terlalu lama scrolling sosial media tanpa tujuan jelas, dapat memenuhi otak remaja dengan informasi yang kurang penting.
Terlebih jika dilakukan saat malam hari, sinar biru dari gadget membuat seseorang sulit tidur dan menyebabkan kecanduan scrolling berlanjut. Dampak lainnya, kami jelaskan pada uraian berikut ini :
1. Muncul Kecemburuan Sosial
Akan muncul rasa tidak puas dengan diri sendiri karena terus menerus membandingkan diri dengan orang lain. Misalnya orang lain mengunggah dietnya berhasil turun 10 kg dalam satu tahun, orang lain menjuarai lomba lari tingkat nasional, dll. Padahal, apa yang orang lain unggah belum tentu sama indahnya dengan usaha yang mereka lakukan. Daripada terus membandingkan diri, sebaiknya ayo mulai melangkah!
2. Muncul Rasa FOMO
FOMO atau fear of missing out adalah kondisi yang ditandai dengan kecemasan atau ketakutan berlebih untuk tertinggal pada hal-hal tertentu. Contoh si A selalu update soal keluaran HP baru, si B selalu update untuk membeli skin Mobile Legend setiap harinya, dll. Ha-hal seperti ini memang tidak ada habisnya, sebaiknya syukuri apa yang ada.
3. Memicu Kesalahpahaman
Saat sedang berkomunikasi melalui sosial media, kita tidak dapat melihat ekspresi wajah atau mendengar nada suara orang lain secara langsung. Akibatnya, kesalahpahaman sangat mudah terjadi.
4. Terkena Cyberbullying
Cyberbullying biasanya dipicu dengan perbedaan pendapat atau kesalahpahaman dalam kolom berkomentar. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, mungkin ada yang niatnya bercanda bisa dianggap serius oleh orang lain. Atau bahkan ada yang secara terang-terangan berkomentar buruk di postingan orang lain. Sebaiknya lebih bijak dalam berkomentar, ya!
5. Memicu Rasa Depresi dan Kecemasan
Jika seorang remaja sudah muncul rasa kecemburuan sosial yang tinggi, FOMO, dan menerima cyberbullying, kemungkinan besar perasaannya akan terguncang. Jika tidak segera diatasi, kesehatan mental remaja tersebut bisa terganggu.
Tips Atasi Dampak Dari Sosial Media
Dampak bermain sosial media dapat mempengaruhi kesehatan mental dan kehidupan penggunanya. Berikut beberapa tips dalam mengatasi dampak dari pemakaian sosial media dalam kehidupan sehari-hari :
1. Atur Durasi Penggunaan Sosial Media
Beri batasan terhadap penggunaan sosial media, seperti memasang alarm kapan harus berhenti. 1,5 jam menjadi waktu maksimal yang disarankan.
2. Lakukan Detoks Sosial Media
Memilih aplikasi yang sebaiknya digunakan dan tidak digunakan. Bila perlu hapus aplikasi yang tidak banyak menimbulkan manfaat.
3. Luangkan Waktu untuk Hobi
Habiskan waktu untuk olahraga, membaca buku atau ikut komunitas untuk menyalurkan hobi, sehingga lebih banyak berinteraksi dengan orang lain secara langsung.
4. Berinteraksi di Dunia Nyata
Dibanding melakukan interaksi di dunia maya, ada baiknya kamu menyempatkan waktu untuk meluangkan hubungan sosialmu di dunia nyata. Berinteraksilah dengan teman dan keluarga.
Seperti menanyakan kabar dan kegiatan apa yang dilakukan pada hari ini, merupakan sebuah bukti bahwa kamu sudah lebih merubah untuk mengerti masalah di lingkungan sekitarmu.
Nah itu dia sedikit penjelasan mengenai dampak negatif dari sosial media bagi mental remaja. Sudah sepatutnya kita sebagai orang yang tinggal disekitar lingkungan remaja memberikan arahan dan contoh mengenai efek bermain sosial media bagi kehidupan sehari-hari.
Namun jangan memberi ketakutan yang berlebihan, sebab sosial media juga memiliki nilai positif dalam menjalin hubungan dengan jarak jauh. Hanya saja perlu menggunakannya dengan bijak agar nilai positif tersebut dapat terserap.
Semoga artikel ini membantu ya, Kawan Zymuno! (FAS)
ARTIKEL TERKAIT :