Ternyata, Cara Mudah Ini Bisa Cegah Kanker Serviks!

Ilsutrasi seseroang yang terken kanker serviks
Bagikan Artikel Ini

Meskipun haid tidak secara langsung menyebabkan kanker serviks, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan serviks saat menstruasi, yang pada gilirannya dapat membantu mencegah perkembangan kanker serviks.

Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling sering menyerang wanita, khususnya yang disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV). Sebagian besar kasus kanker serviks berhubungan dengan infeksi HPV yang bisa ditularkan melalui kontak seksual. Menstruasi atau haid adalah periode di mana tubuh wanita lebih rentan terhadap infeksi karena perubahan hormonal dan kondisi yang lembab di area kewanitaan. 

Meski haid sendiri tidak menyebabkan kanker serviks, perawatan yang tepat selama menstruasi dapat membantu mencegah infeksi yang bisa memicu komplikasi kesehatan, termasuk kanker serviks.

BACA JUGA: Kreativitas Berbuah Penghargaan: Zymuno Meraih “Best TikTok Brand” di KISCC 2024

Begini Langkah-langkah Mencegah Kanker Serviks

Berikut adalah cara-cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan serviks dan mencegah kanker serviks selama masa haid:

1. Menjaga Kebersihan Vagina dengan Baik

Menjaga kebersihan area kewanitaan selama haid sangat penting untuk mencegah infeksi bakteri dan virus. Saat menstruasi, darah yang keluar dari tubuh dapat menciptakan kondisi lembap yang menjadi tempat ideal bagi bakteri untuk berkembang. Hal ini bisa meningkatkan risiko infeksi, yang pada akhirnya berpotensi merusak kesehatan serviks.

  • Cara menjaga kebersihan: Gantilah pembalut atau tampon setiap 4-6 jam untuk menjaga area vagina tetap kering dan bersih. Pastikan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut atau tampon agar tidak memindahkan bakteri atau kuman ke area sensitif tersebut.
  • Pemilihan produk kewanitaan: Gunakan pembalut yang bebas dari pewangi dan bahan kimia berbahaya, yang dapat mengiritasi kulit dan jaringan serviks. Jika menggunakan tampon, hindari pemakaian terlalu lama, karena dapat menyebabkan sindrom syok toksik (toxic shock syndrome), sebuah kondisi langka namun serius yang disebabkan oleh racun bakteri.

2. Menghindari Penggunaan Sabun atau Pembersih Kewanitaan Berbahan Kimia

Saat haid, beberapa wanita mungkin merasa perlu menggunakan sabun khusus untuk membersihkan area kewanitaan. Namun, banyak produk pembersih kewanitaan yang mengandung bahan kimia keras yang dapat mengganggu keseimbangan pH alami vagina. Ketidakseimbangan pH ini bisa menyebabkan iritasi, gatal, atau bahkan infeksi yang meningkatkan risiko penyakit pada serviks.

Lebih baik, bersihkan area vagina dengan air hangat dan sabun ringan yang tidak mengandung pewangi. Dengan demikian, keseimbangan alami flora bakteri di vagina tetap terjaga dan risiko infeksi berkurang.

3. Melakukan Vaksinasi HPV

Infeksi HPV adalah penyebab utama kanker serviks. Vaksinasi HPV bisa melindungi tubuh dari jenis virus HPV yang paling sering menyebabkan kanker. Vaksin ini efektif untuk mencegah infeksi jika diberikan sebelum seorang wanita aktif secara seksual, namun tetap bermanfaat bagi wanita yang sudah aktif secara seksual.

Idealnya, vaksinasi dilakukan pada usia remaja atau sebelum aktif secara seksual, namun tetap bisa dilakukan hingga usia 26-45 tahun. Berkonsultasilah dengan dokter untuk informasi lebih lanjut mengenai jadwal vaksinasi yang tepat.

4. Mengonsumsi Makanan Sehat yang Mendukung Kesehatan Serviks

Pola makan yang sehat dapat membantu menjaga kesehatan serviks dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, termasuk HPV. Makanan kaya antioksidan, vitamin, dan mineral sangat penting untuk mendukung kesehatan serviks.

Buah dan sayuran yang tinggi vitamin C (seperti jeruk dan kiwi), vitamin E (seperti kacang almond dan biji bunga matahari), serta asam folat (seperti bayam dan brokoli) membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan, termasuk sel-sel di leher rahim. Selain itu, perbanyak konsumsi makanan yang mengandung antioksidan seperti teh hijau, buah beri, dan sayuran berdaun hijau.

5. Rutin Melakukan Pap Smear

Pap smear adalah tes skrining yang dapat mendeteksi sel-sel abnormal di serviks sebelum mereka berubah menjadi kanker. Pemeriksaan ini sangat penting untuk wanita yang sudah aktif secara seksual dan perlu dilakukan secara berkala sesuai rekomendasi dokter.

Mengapa Pap smear penting? Pap smear bisa mendeteksi perubahan dini pada sel-sel serviks yang disebabkan oleh infeksi HPV. Dengan deteksi dini, sel abnormal ini bisa diobati sebelum berkembang menjadi kanker. Biasanya, wanita yang sudah aktif secara seksual disarankan melakukan Pap smear setiap 3 tahun sekali, namun frekuensinya bisa berbeda-beda tergantung riwayat kesehatan individu.

6. Menghindari Merokok

Merokok telah terbukti meningkatkan risiko kanker serviks. Asap rokok mengandung bahan kimia beracun yang dapat merusak sel-sel di serviks dan mempermudah virus HPV untuk berkembang menjadi kanker. Wanita yang merokok memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks dibandingkan mereka yang tidak merokok.

Selain mengurangi risiko kanker serviks, berhenti merokok juga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan paru-paru, jantung, dan sistem imun.

7. Berhubungan Seksual yang Aman

Hubungan seksual adalah salah satu jalur utama penularan virus HPV. Oleh karena itu, penting untuk selalu berhubungan seksual yang aman dengan menggunakan kondom. Meskipun kondom tidak sepenuhnya melindungi dari HPV, penggunaan kondom dapat secara signifikan mengurangi risiko penularan.

Selama haid, sangat disarankan untuk menghindari hubungan seksual. Saat menstruasi, leher rahim cenderung lebih terbuka dan rentan terhadap infeksi, sehingga risiko penularan virus dan bakteri lebih tinggi.

8. Mengelola Stres dengan Baik

Stres kronis dapat melemahkan sistem imun tubuh, sehingga tubuh lebih rentan terhadap infeksi virus seperti HPV. Selama menstruasi, fluktuasi hormon dapat mempengaruhi suasana hati dan memperburuk tingkat stres. Oleh karena itu, penting untuk menemukan cara yang efektif untuk mengelola stres agar tidak mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berolahraga ringan seperti yoga atau berjalan kaki, meditasi, tidur yang cukup, dan melakukan hobi yang menyenangkan bisa membantu mengurangi tingkat stres.

9. Memantau Gejala Abnormal pada Vagina

Selama haid atau di luar periode menstruasi, selalu perhatikan tanda-tanda abnormal pada area kewanitaan. Gejala seperti pendarahan di luar siklus haid, keputihan yang tidak biasa, nyeri panggul, atau rasa tidak nyaman selama berhubungan seksual bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan, termasuk kanker serviks. Jika mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan ke dokter.

Mencegah kanker serviks membutuhkan kombinasi dari kebiasaan hidup sehat dan perawatan medis yang tepat. Selama menstruasi, menjaga kebersihan area kewanitaan, menghindari produk berbahan kimia berbahaya, serta melakukan pemeriksaan medis secara rutin adalah langkah-langkah kunci dalam menjaga kesehatan serviks. Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, risiko kanker serviks bisa dikurangi, dan kesehatan reproduksi bisa tetap terjaga sepanjang hidup. (ANF)

ARTIKEL TERKAIT:

Hidup Sehat: Ternyata Meniran Hijau Ampuh Turunkan Gula Darah

Bagikan Artikel Ini
Open chat
Hallo 👋
Ada yang bisa kami bantu terkait produk Zymuno?