Mitos atau Fakta Kalo Cacar Air Bisa Hilang dengan Parutan Jagung!

Bagikan Artikel Ini

Belum ada penelitian atau bukti jurnal medis yang mendukung penggunaan jagung yang diparut dan ditempelkan pada bagian cacar air. Secara medis, metode ini tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri sekunder.

Cacar air, atau varicella, disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster. Virus ini sangat menular dan menyebar melalui kontak langsung dengan ruam atau melalui udara dari batuk dan bersin. Gejala utama cacar air adalah demam, sakit kepala, kelelahan, dan munculnya ruam kulit yang berubah menjadi lepuhan. Cacar air biasanya berlangsung selama 5-10 hari dan dapat sembuh dengan sendirinya pada kebanyakan orang yang sehat.

Selain itu, penyakit ini juga dikenal luas dan sering dialami terutama oleh anak-anak. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam berbintik merah yang gatal dan berisi cairan. Karena gejalanya yang tidak nyaman, berbagai metode tradisional telah berkembang untuk mengatasi cacar air, termasuk penggunaan parutan jagung yang ditempelkan pada bagian kulit yang terkena. Tapi, apakah cara ini benar-benar efektif? Mari kita telaah lebih lanjut.

Mitos: Parutan Jagung sebagai Pengobatan Cacar Air

Mitos bahwa parutan jagung dapat digunakan untuk menghilangkan cacar air kemungkinan berasal dari praktik pengobatan tradisional yang mencoba menggunakan bahan-bahan alami untuk meredakan gejala kulit. Parutan jagung, dengan tekstur lembut dan dinginnya, mungkin memberikan efek menenangkan sementara pada kulit yang gatal. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa parutan jagung dapat menyembuhkan cacar air atau mempercepat proses penyembuhan.

Fakta Perspektif Medis

Virus dan Sistem Kekebalan: Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang artinya pengobatan perlu berfokus pada sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi. Menggunakan parutan jagung secara eksternal tidak akan mempengaruhi virus yang beredar dalam darah.
Risiko Infeksi Sekunder: Menempelkan parutan jagung atau bahan lain pada ruam cacar air yang terbuka dapat meningkatkan risiko infeksi sekunder. Ruam yang gatal dan melepuh sudah merupakan pintu masuk potensial bagi bakteri. Menambahkan bahan asing, terutama yang tidak steril, dapat menyebabkan infeksi tambahan.
Efek Terbatas: Meskipun parutan jagung mungkin memberikan rasa dingin dan mengurangi rasa gatal sementara, itu tidak memiliki efek terapeutik dalam mengatasi virus varicella-zoster. Jagung tidak mengandung komponen antivirus yang dapat melawan infeksi dari dalam.

Hal-hal yang Perlu Dilakukan

Untuk mengatasi cacar air secara efektif dan aman, berikut beberapa langkah yang direkomendasikan:

Kebersihan Kulit: Memandikan penderita dengan air hangat dan sabun yang lembut untuk menjaga kebersihan kulit. Hindari menggosok ruam terlalu keras.
Mengurangi Rasa Gatal: Lotion calamine dan antihistamin bisa digunakan untuk mengurangi rasa gatal. Menggunakan pakaian longgar dan kain yang lembut juga dapat membantu mengurangi iritasi.
Istirahat yang Cukup: Istirahat membantu tubuh melawan infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.
Pengobatan Medis: Pada beberapa kasus, terutama pada orang dewasa atau individu dengan risiko komplikasi tinggi, dokter mungkin meresepkan obat antiviral untuk memperpendek durasi penyakit.
Jaga Hidrasi: Minum banyak cairan seperti air putih, jus, dan kaldu bisa membantu tubuh tetap terhidrasi selama proses penyembuhan.

Menggunakan parutan jagung dan menempelkannya pada ruam cacar air mungkin berasal dari niat baik untuk memberikan kenyamanan pada penderita. Namun, secara medis, metode ini tidak terbukti efektif dalam mengatasi cacar air atau mempercepat penyembuhan.

Lebih penting untuk mengikuti pedoman kesehatan yang sudah terbukti, menjaga kebersihan, dan menggunakan pengobatan yang direkomendasikan dokter. Jika kamu atau anggota keluarga menderita cacar air, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis profesional untuk mendapatkan nasihat dan perawatan yang tepat. (ANF)