Sunscreen Bikin Kamu Kekurangan Vitamin D? Ini Fakta yang Perlu Kamu Tahu!

Ilustrasi seseorang menggunakan sunscreen
Bagikan Artikel Ini

Vitamin D adalah nutrisi esensial yang membantu membentuk tulang yang kuat, memungkinkan saraf mengirimkan sinyal antara otak dan tubuh, serta mendukung sistem imun. Sebagian besar orang memperoleh vitamin D yang diperlukan melalui makanan dan paparan sinar matahari.

Tabir surya atau sunscreen adalah produk yang digunakan untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar ultraviolet (UV) matahari. Sementara itu, sinar matahari, terutama sinar UVB, memiliki peran penting dalam membantu tubuh memproduksi vitamin D, yang esensial untuk kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh. Ini menimbulkan pertanyaan: apakah penggunaan tabir surya dapat menghambat penyerapan vitamin D?

Tubuh kita memproduksi vitamin D ketika kulit terpapar sinar matahari`, terutama sinar UVB. Proses ini melibatkan konversi kolesterol di kulit menjadi vitamin D3, bentuk vitamin D yang kemudian diaktifkan di hati dan ginjal. Karena itu, paparan sinar matahari yang cukup dianggap penting untuk menjaga kadar vitamin D dalam tubuh.

Pengaruh Tabir Surya terhadap Penyerapan Vitamin D

Tabir surya dirancang untuk menyaring sinar UV, termasuk sinar UVB yang bertanggung jawab atas produksi vitamin D di kulit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tabir surya dengan SPF tinggi secara teori dapat mengurangi produksi vitamin D hingga 95% jika digunakan dalam jumlah besar dan diterapkan dengan benar. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

  1. Aplikasi yang Tidak Sempurna: Banyak orang tidak menerapkan tabir surya dengan benar atau dalam jumlah yang cukup. Hal ini menyebabkan sebagian sinar UVB masih dapat mencapai kulit, yang memungkinkan produksi vitamin D terus berlangsung meskipun tabir surya telah digunakan.
  2. Durasi Paparan Matahari: Orang seringkali tidak memakai tabir surya sepanjang hari atau dalam kondisi minim sinar matahari. Pada kenyataannya, dalam kehidupan sehari-hari, banyak individu masih mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup untuk memproduksi vitamin D, meskipun mereka memakai tabir surya.

BACA JUGA: Cerita Sukses: Mengatasi Keputihan dengan Zymuno

Berapa Banyak Vitamin D yang Diperlukan?

Vitamin D yang dibutuhkan oleh tubuh berbeda-beda tergantung usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan individu. Sumber vitamin D tidak hanya berasal dari sinar matahari tetapi juga dari makanan seperti ikan berlemak (salmon, tuna), telur, dan produk susu yang diperkaya. Suplemen vitamin D juga bisa menjadi solusi untuk memastikan asupan yang cukup, terutama bagi mereka yang jarang terpapar sinar matahari atau memiliki risiko defisiensi vitamin D.

Penggunaan tabir surya dapat mengurangi produksi vitamin D di kulit, namun tidak sepenuhnya menghambatnya. Cara aplikasi yang kurang sempurna serta paparan matahari yang tetap terjadi meski menggunakan tabir surya memungkinkan tubuh untuk terus menghasilkan vitamin D. Jika kamu khawatir tentang kadar vitamin D, suplemen atau sumber makanan kaya vitamin D bisa menjadi solusi.

Cara Menjaga Kadar Vitamin D Tanpa Mengorbankan Kesehatan Kulit

Untuk menjaga keseimbangan antara mendapatkan cukup vitamin D dan melindungi kulit dari risiko sinar UV, beberapa tips yang bisa diterapkan adalah:

  1. Paparan Sinar Matahari yang Cukup: Habiskan waktu sekitar 10-30 menit di bawah sinar matahari tanpa tabir surya beberapa kali dalam seminggu, terutama pada pagi hari sebelum jam 10 atau sore hari setelah jam 3, saat risiko paparan sinar UV lebih rendah.
  2. Konsumsi Makanan Kaya Vitamin D: Sertakan makanan yang kaya vitamin D dalam diet kamu, seperti ikan berlemak, kuning telur, hati sapi, dan produk susu yang diperkaya vitamin D.
  3. Pertimbangkan Suplemen Vitamin D: Jika kamu tinggal di daerah dengan paparan sinar matahari terbatas, terutama selama musim dingin, atau jika kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu yang mempengaruhi penyerapan vitamin D, suplemen bisa menjadi pilihan yang baik.

Meskipun tabir surya dapat mengurangi produksi vitamin D dengan memblokir sinar UVB, dampaknya mungkin tidak sebesar yang dikhawatirkan. Dalam praktik sehari-hari, banyak orang masih mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup untuk memproduksi vitamin D, baik melalui paparan sinar matahari langsung maupun melalui diet dan suplemen. Perlindungan kulit dari risiko sinar UV, termasuk kanker kulit, jauh lebih penting daripada potensi risiko kekurangan vitamin D yang biasanya dapat diatasi melalui sumber lain. (ANF)

ARTIKEL TERKAIT:

Selain Jeruk, Ini Dia Buah yang Mengandung Vitamin C 

Bagikan Artikel Ini
Open chat
Hallo 👋
Ada yang bisa kami bantu terkait produk Zymuno?